Tuesday, December 27, 2011

Ibu

"Kenapa?"

Aku masih ingat 1 kata itu.

Kata yang tampak sangat biasa, tapi terdengar lembut di telingaku.

Matanya menatap lurus ke arahku.

Senyumnya memancarkan sifat keibuan.

Seakan-akan ia bisa tahu ketidak-beresan yang ada di hatiku.

Merobek topeng kebanggan penuh senyum palsu yang memancarkan kata
"Aku baik-baik saja".



Aku tidak tahu kenapa.

Tapi

aku

nyaris

menangis

di tempat

karena

kata-kata itu.



- untuk Ibu Indina Tarjiah S., M.Pd,
dosen Teori Belajar Pembelajaran-



(andaikan 1 kata sederhana ini keluar dari bibirmu, wahai ibuku...)


Selamat Hari Ibu :)

Wednesday, January 19, 2011

Believe It or Not...

Ramalan...
Kalian percaya dengan yang namanya ramalan?



Well, kalo gue sendiri sih nggak mau percaya...
Mungkin emang ada orang-orang yang dianugerahkan Tuhan untuk bisa membaca masa depan. Tapi maaf, gue nggak mau percaya begitu aja. Bukannya sombong atau nggak takut karma atau apalah itu. Tapi mempercayai sesuatu selain Allah sama aja dengan syirik, sodarah-sodarah. Kata bu ustadz deket rumah, "Allah takkan mengampuni perbuatan orang syirik dan mengharamkannya masuk surga." Naujubilah...!

Gue sebagai manusia normal (?) pada umumnya, pasti memiliki rasa ingin tahu yang besar. Kalo ngeliat orang lain lagi diramal nasib, entah kenapa pasti ada sedikit keinginan untuk ikut diramal, hahahaha. Dalihnya sih cuma buat have fun. Biasanya nih ya, kalau ramalannya bagus, kita pasti merasa seneng, tebar-tebar kembang di jalanan, nari-nari di atas meja dan cenderung percaya. Tapi kalo ramalannya bikin mules kita pasti nggak mau percaya dan nganggep itu cuma angin lalu biar nggak kepikiran. Ya kan?! Ngaku dah...!

Makanya... Gue paling takut deh kalau diramal. Udah syirik, ntar kalo hasilnya jelek pasti bakal kepikiran. Kalo udah kepikiran ntar jadi sering ngelamun. Ntar kalo sering ngelamun pas nyetrika, baju emak bisa gosong. Kalo baju emak gosong, ntar bakal disuruh minum karbol. Terlalu berabe mbak...

NAMUN!

Pada malam pergantian tahun baru, gue dan kawan-kawan lagi ngumpul di rumah salah satu temen yang nyokapnya bisa ngeramal dengan jitu. Kenapa gue berani bilang jitu? Awalnya gue emang ngga mau percaya, tapi ternyata ramalannya seringkali terbukti, oh great... =____=;

Dan tanpa paksaan godaan keinginan nafsu hasrat yang muncul dari diri pribadi...

tiba-tiba...
..
..
....
gue
DILAMAR! ...eh, diramal!


Intinya sih kira-kira seperti ini:
"Rama, kamu agak sulit dapet cowok. Bukan karena kriterianya yang ketinggian tapi karena terlalu pemilih...

Kamu masih lama nikahnya...

Dan tampaknya kamu bakal mengalami perceraian."


Photobucket
OOOOOOMMMAAAAAAAIIIIYYYYYGOOODYYYBAG!!!


Alhasil kata-kata "perceraian" terus terngiang-ngiang di benak gue ampe kebawa mimpi, uakakakaka! Karena udah terlanjur diramal, yah apa boleh buat.. diambil hikmahnya aja. Gue emang harus hati-hati dalam memilih pasangan... Ya Allah... lindungilah hambaMu ini... *ngiris bawang*

Oke, lanjuuut...
Kupikir acara ramal-meramal udah cukup sampai di situ aja.
Ternyata,

SAYA FATAL ERROR.

Waktu ngongkow di dalem ruang HIMA, entah kenapa tiba-tiba udah terbentuk aja lingkaran yang terdiri dari sekumpulan mahasiswi labil pecinta bayangan masa depan. Sang peramal itu adalah junior gue di kampus. Yah, dia udah cukup tersohor sih, sebut saja namanya adalah Mama Amore (ngasal). Walopun gue dibilang cukup deket ama dia, tapi belom sekalipun gue diramal dia. Alesannya? Seperti yang tertulis di awal tadi-lah bok~

Di situ, entah kenapa tiba-tiba jadi forum curhat. Ada yang nanyain tentang nilai lah, ada yang nanyain tentang cowoknya lah, ada yang nanyain kapan kakaknya nikah lah, daaaaaannn lain-lain. Sampai akhirnya berujung pada....

bipbiripbip: eh, ada cowok yang suka ama gue nggak?
mama amore: *diam sejenak sembari berpikir*.... ada
bipbiripbip: HAH?! SERIUS!! GYAHAHAHAHAHAHAHA! ternyata gue masih laku jugaaaaa! *ngosek wese sambil nari india* <---lebe
aku:
kalo gue? (sumpah ni pertanyaan iseng banget kayak upil, tapi meluncur aja bak iler yang tak terkontrol)
mama amore: banyak!!
aku: NYANG BONENG? EMBAKAKAKAKAKAKA! *bantuin bipbiripbip ngosek wese sambil minum karbol*
mama amore: "tapi pada ilfil semua, soalnya elo alay..."
aku: ..... ohsyith

Ngok.
Emang kayaknya gue nggak cocok ama ramalan. Buat gue, ya udah sih ya.. Let it flow aja. Kalo emang ditakdirkannya nggak baik, mau gimana juga. Tapi dibalik hal-hal yang tampaknya tidak baik itu, gue yakin Allah sedang merangkai sesuatu yang indah, mungkin dalam wujud lain yang masih belum kita mengerti.

Kalo menurut gue, masih ada kok kesempatan yang namanya merubah masa depan. Ramalan hanya sekedar ramalan keadaan kita pada saat itu, akan bener-bener terjadi jika kita hanya berdiri diam di titik itu-itu saja. Bagaimana kalo kita coba merubah diri kita ke arah yang lebih baik mulai dari sekarang. Akankah ramalan itu sesuai? atau malah sebaliknya?

Manusia berusaha, Tuhan yang menentukan.
Dan gue yakin Tuhan pasti selalu memberikan yang terbaik bagi hamba-hambaNya.
Jadi jangan setres ya bagi para korban ramal yang terlanjur dapet ramalan buruk.
Keep fighting, praying and do the best aja dalam segala hal, biar nggak ada penyesalan di akhir nanti.

OKAY! ;D

Friday, January 14, 2011

Yeah, Mahasiswa

Pas mau semester baru:

image

Setelah Minggu pertama:

image

Setelah Minggu kedua:

image

Sebelum UTS:

image

Selama UTS:

image

Setelah UTS:

image

Sebelum UAS:

image

Pas liat jadwal UAS:

image

7 hari sebelum UAS:

image

6 hari sebelum UAS:

image

5 hari sebelum UAS:

image

4 hari sebelum UAS:

image

3 hari sebelum UAS:

image

2 hari sebelum UAS:

image

1 hari sebelum UAS:

image

Malam sebelum UAS:

image

1 jam sebelum UAS:

image

Pas UAS:

image

Pas keluar dari ruang ujian:

image

Setelah UAS, selama liburan:

image

source: here


HAPPY HOLIDAY FELLA~!

Wednesday, January 12, 2011

My Last Paper Plane Message

hei...

ada banyak hal yang ingin saya sampaikan pada anda.
tapi tak sanggup jika harus mengatakannya langsung.

mungkin anda sama sekali tak pernah menganggap saya istimewa,
bahkan mungkin terlintas di benak anda pun tidak.

benci mengatakannya,
tapi anda seringkali muncul tiba-tiba di benak saya ketika saya sendirian,
dan saya tidak suka itu.
kala itu kesibukan adalah sahabat saya.
bersamanya aku bisa melupakan anda,
sejenak...

rumit...
perasaan senang, sebal, dan takut..
semuanya jadi satu.

senang karena anda menanggapi hal kecil yang saya lakukan.
sebal karena bayangan anda tak mau pergi dari benak saya.
takut karena perasaan ini akan menjadi haram jika terus disemai.

tapi sekarang sudah selesai...
anda sudah menemukan kebahagiaan anda.
anda tak perlu lagi merasa terganggu oleh saya.
saya pasti juga akan menemukan yang terbaik yang Ia kirimkan untuk saya.

terimakasih ya...

terimakasih untuk tanggal 24 April 2009 sampai dengan 21 Desember 2010.
terimakasih untuk semua message anda yang masuk ke inbox handphone saya.
terimakasih untuk lawakan-lawakan bodoh yang anda balas kepada saya.
terimakasih untuk tatapan, senyuman, dan tawa yang anda tujukan kepada saya.
terimakasih untuk semua pelajaran & kenangan yang anda berikan untuk hidup saya.
terimakasih untuk segala perasaan tersembunyi yang hanya Dia yang tahu dan kita tidak.

terimakasih,
saya tak pernah menyesal pernah menganggap anda istimewa. :)

Saturday, January 1, 2011

The Answer

percaya atau tidak...
5 detik sebelum aku melangkah ke kasir, aku diperlihatkanNya sebuah buku..
setelah mengintip daftar isinya, tak sampai 5 detik aku memutuskan untuk membelinya..
tak sampai 5 detik kemudian aku segera menariknya dari rak dan membawanya ke kasir..

aneh..
ketika diperlihatkanNya judul di sampul depan, hatiku berbisik.

"Apakah aku akan menemukan jawabannya di sini?"





buat kalian yang mengenalku, pasti kalian akan tertawa dan mendengus tidak percaya membayangkan seorang 'Rama' membeli buku dengan judul seperti ini, iya kan?

well,
aku sendiri juga tidak percaya :D
tanpa memikirkan isi dompet, langsung saja kuraih buku itu..
rasanya seperti gelap mata ketika mengutil permen dari warung...

mungkin kalian bertanya-tanya...

"lo kenapa? lagi jatuh cinta?"




tidak...



malah aku sedang berusaha mencari dan mengembalikan kepingan-kepingan hatiku yang terlontar entah kemana.. (djailah dul..)

aku sedang mencari jawaban...
mengapa aku bisa seperti ini?
mengapa aku melakukan hal itu?
dan ternyata aku menemukannya di sini...

Alhamdulillah...
aku merasa seakan-akan menemukan seseorang yang memahami diriku..
aku merasa seakan-akan menemukan seseorang yang mewakili hatiku berbicara..


teringat akan perkataan seorang teman dahulu;
"kenapa malah menjauh sih? bukannya justru seneng?"

aku takkan munafik...
aku senang ketika dia menanggapiku... sekaligus takut.
benar-benar takut.
kenapa?
"Bila memang belum dirasa siap menyemai cinta dalam bingkai pernikahan, maka sebaiknya cinta dipendam dan tidak dilanjutkan. Hal ini juga berlaku pada mereka yang bukan ABG, namun belum siap untuk menikah. Tetap saja pilihannya adalah menunda cinta dan dipendam saja.
Bilakah nanti memang jodoh, yakinlah bahwa kita akan dipertemukan pada kekasih hati yang telah menunggu kita. Jadi, kenapa harus mendahului dengan yang haram bila memang nantinya kita akan mendapatkannya secara halal?"

entah..
sepertinya kata-kata ini sedikit mewakili isi hatiku yang tak banyak dimengerti orang.

aku tak ingin pacaran..
tapi aku juga belum siap untuk segera menikah.
masih banyak kekurangan yang ada pada diriku untuk bisa membahagiakan seseorang yang akan kudampingi kelak...


tapi,
saat itu aku menyukainya...

perasaan yang menyebalkan.
dalam satu sisi aku ingin perasaan ini berbalas, tapi di sisi lain aku sangat takut jika perasaan ini berbalas, aku tak bisa membingkainya dalam hubungan yang... halal.

kalian menganggapku terlalu ekstrem?
maaf... aku sendiri tidak mengerti.
selalu ada perasaan gelisah yang bersemai di dadaku kalau sudah berkaitan dengan perasaan aneh yang menyebalkan itu,
dan aku takkan bermain api dengan perasaan gelisah tersebut.

aku bukanlah seorang akhwat sempurna yang pandai menjaga hijab.
aku hanya seorang perempuan yang takut pada azab-Nya,
dan takut kehilangan cinta-Nya.
jadi jangan heran dengan sikapku yang terkesan dingin dan menjauh.
karena itulah bentuk perasaanku yang tak bisa dan tak boleh sampai padamu.


kini ia telah memiliki seseorang di sampingnya...

aku tak mau mengakui aku sedih...
aku tak mau mengakui hatiku sakit..
karena memang tak setetes air mata-pun yang keluar..
saat itu aku berpikir,
aku ini gadis yang dingin.
tak setetes air matapun keluar?
apa aku benar-benar mencintainya sepenuh hati?
dingin sekali...

tapi ternyata otak dan badanku tak dapat berbohong.
otakku seakan kosong, ilmu pun tak diizinkan masuk olehnya.
dan badanku seperti mumi, aku pergi kemana saja tanpa arah, membuang waktu dengan sia-sia.

namun ketika aku membaca ini dalam buku tersebut...
"Hatimu patah melihat yang kau cintai berbahagia dengan orang lain, tapi akan lebih sakit lagi bila kau mengetahui bahwa yang kau cintai ternyata tidak bahagia denganmu"

ya benar...

tanpa sadar aku merasakan ada embun di mataku.
hatiku membenarkan dan aku merasa lega setelah semuanya mengalir keluar.
syukurlah...

yah.. mereka berbahagia, aku pun juga harus menemukan kebahagiaanku.
aku tak mau seperti ini terus.

aku bersyukur ujian ini datang padaku,
karena dengan begitu insyaAllah aku bisa menjadi pribadi yang lebih kuat dan bisa menulis kisah yang baru, aammiin. :)

"Berpikir positiflah manakala cinta tak berbalas. Belum tentu kita memperoleh kebahagiaan bila hidup bersamanya. Apa yang kita pandang baik secara kasat mata, belum tentu berbuah kebaikan di kemudian hari."

"Allah Maha Pengatur.
Dia pasti akan mempertemukan kita dengan orang yang memberikan kebahagiaan seperti yang kita angankan. Bahkan mungkin lebih dari yang kita harapkan."


"Mari berpikir jernih, untuk apa memikirkan orang lain yang sudah menjalani kehidupannya sendiri? Jangan biarkan orang lain membatalkan kebahagian kita. Diri kitalah yang bisa menciptakannya sendiri. untuk itu tanamkan optimisme dan keyakinan terhadap qadha' Allah. Insya Allah akan ada orang yang membahagiakan kita kelak."
"Tanamkan dalam diri kita 'Allah' Maha Tahu yang terbaik bagi hamba-hamba-Nya."
"Dengan demikian, fragmen yang pahit dalam kehidupan Insya Allah akan memperkuat keyakinan kita bahwa Allah sayang pada kita. Demikian sayangnya, sampai-sampai Allah tidak rela menjodohkan kita dengan si fulan yang kita sangka sebagai pelabuhan cinta kita."

dan aku ingin mengutip sebuah doa indah yang merupakan halaman pembuka dari buku ini:


"Ya Allah, Aku Jatuh Cinta"

Ya Allah, yang membolak-balikkan hati kami...
Selama ini aku tidak pernah tahu bagaimana rasanya mencinta
Namun, aku berharap
bila cinta hadir menyapaku
aku tidak akan kehilangan Engkau

Ya Allah, selama ini aku hanya berharap
semoga bisa mencintai
orang yang memiliki cinta yang luar biasa kepada-Mu

Ya Allah, selama ini aku juga berharap
semoga bisa dicintai
oleh orang yang bisa mengarahkanku menuju keridhaan-Mu

Pintaku ya Allah,
ijinkan aku memiliki rasa ini
hingga ia menjadi indah di dada kami
tanpa mengurangi rasa cinta kami kepada-Mu...

aammiinn :)