5 detik sebelum aku melangkah ke kasir, aku diperlihatkanNya sebuah buku..
setelah mengintip daftar isinya, tak sampai 5 detik aku memutuskan untuk membelinya..
tak sampai 5 detik kemudian aku segera menariknya dari rak dan membawanya ke kasir..
aneh..
ketika diperlihatkanNya judul di sampul depan, hatiku berbisik.
"Apakah aku akan menemukan jawabannya di sini?"
buat kalian yang mengenalku, pasti kalian akan tertawa dan mendengus tidak percaya membayangkan seorang 'Rama' membeli buku dengan judul seperti ini, iya kan?
well,
aku sendiri juga tidak percaya :D
tanpa memikirkan isi dompet, langsung saja kuraih buku itu..
rasanya seperti gelap mata ketika mengutil permen dari warung...
mungkin kalian bertanya-tanya...
tidak...
malah aku sedang berusaha mencari dan mengembalikan kepingan-kepingan hatiku yang terlontar entah kemana.. (djailah dul..)
aku sedang mencari jawaban...
mengapa aku bisa seperti ini?
mengapa aku melakukan hal itu?
dan ternyata aku menemukannya di sini...
Alhamdulillah...
aku merasa seakan-akan menemukan seseorang yang memahami diriku..
aku merasa seakan-akan menemukan seseorang yang mewakili hatiku berbicara..
teringat akan perkataan seorang teman dahulu;
"kenapa malah menjauh sih? bukannya justru seneng?"
aku takkan munafik...
aku senang ketika dia menanggapiku... sekaligus takut.
benar-benar takut.
kenapa?
entah..
sepertinya kata-kata ini sedikit mewakili isi hatiku yang tak banyak dimengerti orang.
aku tak ingin pacaran..
tapi aku juga belum siap untuk segera menikah.
masih banyak kekurangan yang ada pada diriku untuk bisa membahagiakan seseorang yang akan kudampingi kelak...
perasaan yang menyebalkan.
dalam satu sisi aku ingin perasaan ini berbalas, tapi di sisi lain aku sangat takut jika perasaan ini berbalas, aku tak bisa membingkainya dalam hubungan yang... halal.
kalian menganggapku terlalu ekstrem?
maaf... aku sendiri tidak mengerti.
selalu ada perasaan gelisah yang bersemai di dadaku kalau sudah berkaitan dengan perasaan aneh yang menyebalkan itu,
dan aku takkan bermain api dengan perasaan gelisah tersebut.
aku bukanlah seorang akhwat sempurna yang pandai menjaga hijab.
aku hanya seorang perempuan yang takut pada azab-Nya,
dan takut kehilangan cinta-Nya.
aku tak mau mengakui aku sedih...
aku tak mau mengakui hatiku sakit..
karena memang tak setetes air mata-pun yang keluar..
saat itu aku berpikir,
aku ini gadis yang dingin.
tak setetes air matapun keluar?
apa aku benar-benar mencintainya sepenuh hati?
dingin sekali...
tapi ternyata otak dan badanku tak dapat berbohong.
otakku seakan kosong, ilmu pun tak diizinkan masuk olehnya.
dan badanku seperti mumi, aku pergi kemana saja tanpa arah, membuang waktu dengan sia-sia.
namun ketika aku membaca ini dalam buku tersebut...
hatiku membenarkan dan aku merasa lega setelah semuanya mengalir keluar.
syukurlah...
yah.. mereka berbahagia, aku pun juga harus menemukan kebahagiaanku.
aku tak mau seperti ini terus.
aku bersyukur ujian ini datang padaku,
karena dengan begitu insyaAllah aku bisa menjadi pribadi yang lebih kuat dan bisa menulis kisah yang baru, aammiin. :)
dan aku ingin mengutip sebuah doa indah yang merupakan halaman pembuka dari buku ini:
well,
aku sendiri juga tidak percaya :D
tanpa memikirkan isi dompet, langsung saja kuraih buku itu..
rasanya seperti gelap mata ketika mengutil permen dari warung...
mungkin kalian bertanya-tanya...
"lo kenapa? lagi jatuh cinta?"
tidak...
malah aku sedang berusaha mencari dan mengembalikan kepingan-kepingan hatiku yang terlontar entah kemana.. (djailah dul..)
aku sedang mencari jawaban...
mengapa aku bisa seperti ini?
mengapa aku melakukan hal itu?
dan ternyata aku menemukannya di sini...
Alhamdulillah...
aku merasa seakan-akan menemukan seseorang yang memahami diriku..
aku merasa seakan-akan menemukan seseorang yang mewakili hatiku berbicara..
teringat akan perkataan seorang teman dahulu;
"kenapa malah menjauh sih? bukannya justru seneng?"
aku takkan munafik...
aku senang ketika dia menanggapiku... sekaligus takut.
benar-benar takut.
kenapa?
"Bila memang belum dirasa siap menyemai cinta dalam bingkai pernikahan, maka sebaiknya cinta dipendam dan tidak dilanjutkan. Hal ini juga berlaku pada mereka yang bukan ABG, namun belum siap untuk menikah. Tetap saja pilihannya adalah menunda cinta dan dipendam saja.
Bilakah nanti memang jodoh, yakinlah bahwa kita akan dipertemukan pada kekasih hati yang telah menunggu kita. Jadi, kenapa harus mendahului dengan yang haram bila memang nantinya kita akan mendapatkannya secara halal?"
entah..
sepertinya kata-kata ini sedikit mewakili isi hatiku yang tak banyak dimengerti orang.
aku tak ingin pacaran..
tapi aku juga belum siap untuk segera menikah.
masih banyak kekurangan yang ada pada diriku untuk bisa membahagiakan seseorang yang akan kudampingi kelak...
tapi,
saat itu aku menyukainya...
saat itu aku menyukainya...
perasaan yang menyebalkan.
dalam satu sisi aku ingin perasaan ini berbalas, tapi di sisi lain aku sangat takut jika perasaan ini berbalas, aku tak bisa membingkainya dalam hubungan yang... halal.
kalian menganggapku terlalu ekstrem?
maaf... aku sendiri tidak mengerti.
selalu ada perasaan gelisah yang bersemai di dadaku kalau sudah berkaitan dengan perasaan aneh yang menyebalkan itu,
dan aku takkan bermain api dengan perasaan gelisah tersebut.
aku bukanlah seorang akhwat sempurna yang pandai menjaga hijab.
aku hanya seorang perempuan yang takut pada azab-Nya,
dan takut kehilangan cinta-Nya.
jadi jangan heran dengan sikapku yang terkesan dingin dan menjauh.
karena itulah bentuk perasaanku yang tak bisa dan tak boleh sampai padamu.
karena itulah bentuk perasaanku yang tak bisa dan tak boleh sampai padamu.
kini ia telah memiliki seseorang di sampingnya...
aku tak mau mengakui aku sedih...
aku tak mau mengakui hatiku sakit..
karena memang tak setetes air mata-pun yang keluar..
saat itu aku berpikir,
aku ini gadis yang dingin.
tak setetes air matapun keluar?
apa aku benar-benar mencintainya sepenuh hati?
dingin sekali...
tapi ternyata otak dan badanku tak dapat berbohong.
otakku seakan kosong, ilmu pun tak diizinkan masuk olehnya.
dan badanku seperti mumi, aku pergi kemana saja tanpa arah, membuang waktu dengan sia-sia.
namun ketika aku membaca ini dalam buku tersebut...
"Hatimu patah melihat yang kau cintai berbahagia dengan orang lain, tapi akan lebih sakit lagi bila kau mengetahui bahwa yang kau cintai ternyata tidak bahagia denganmu"
ya benar...
tanpa sadar aku merasakan ada embun di mataku.hatiku membenarkan dan aku merasa lega setelah semuanya mengalir keluar.
syukurlah...
yah.. mereka berbahagia, aku pun juga harus menemukan kebahagiaanku.
aku tak mau seperti ini terus.
aku bersyukur ujian ini datang padaku,
karena dengan begitu insyaAllah aku bisa menjadi pribadi yang lebih kuat dan bisa menulis kisah yang baru, aammiin. :)
"Berpikir positiflah manakala cinta tak berbalas. Belum tentu kita memperoleh kebahagiaan bila hidup bersamanya. Apa yang kita pandang baik secara kasat mata, belum tentu berbuah kebaikan di kemudian hari."
"Allah Maha Pengatur.
Dia pasti akan mempertemukan kita dengan orang yang memberikan kebahagiaan seperti yang kita angankan. Bahkan mungkin lebih dari yang kita harapkan."
"Mari berpikir jernih, untuk apa memikirkan orang lain yang sudah menjalani kehidupannya sendiri? Jangan biarkan orang lain membatalkan kebahagian kita. Diri kitalah yang bisa menciptakannya sendiri. untuk itu tanamkan optimisme dan keyakinan terhadap qadha' Allah. Insya Allah akan ada orang yang membahagiakan kita kelak."
"Tanamkan dalam diri kita 'Allah' Maha Tahu yang terbaik bagi hamba-hamba-Nya."
"Dengan demikian, fragmen yang pahit dalam kehidupan Insya Allah akan memperkuat keyakinan kita bahwa Allah sayang pada kita. Demikian sayangnya, sampai-sampai Allah tidak rela menjodohkan kita dengan si fulan yang kita sangka sebagai pelabuhan cinta kita."
"Ya Allah, Aku Jatuh Cinta"
Ya Allah, yang membolak-balikkan hati kami...
Selama ini aku tidak pernah tahu bagaimana rasanya mencinta
Namun, aku berharap
bila cinta hadir menyapaku
aku tidak akan kehilangan Engkau
Ya Allah, selama ini aku hanya berharap
semoga bisa mencintai
orang yang memiliki cinta yang luar biasa kepada-Mu
Ya Allah, selama ini aku juga berharap
semoga bisa dicintai
oleh orang yang bisa mengarahkanku menuju keridhaan-Mu
Pintaku ya Allah,
ijinkan aku memiliki rasa ini
hingga ia menjadi indah di dada kami
tanpa mengurangi rasa cinta kami kepada-Mu...
Ya Allah, yang membolak-balikkan hati kami...
Selama ini aku tidak pernah tahu bagaimana rasanya mencinta
Namun, aku berharap
bila cinta hadir menyapaku
aku tidak akan kehilangan Engkau
Ya Allah, selama ini aku hanya berharap
semoga bisa mencintai
orang yang memiliki cinta yang luar biasa kepada-Mu
Ya Allah, selama ini aku juga berharap
semoga bisa dicintai
oleh orang yang bisa mengarahkanku menuju keridhaan-Mu
Pintaku ya Allah,
ijinkan aku memiliki rasa ini
hingga ia menjadi indah di dada kami
tanpa mengurangi rasa cinta kami kepada-Mu...
aammiinn :)
No comments :
Post a Comment